GfMiGpWoGSO9BUM8BUOlGpC5BA==

Anak Lebih Suka Main Game Online Ketimbang Belajar, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Anak Lebih Suka Main Game Online Ketimbang Belajar, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Peranan orangtua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan semangat belajar anak dibanding main game online.

REPUBLIKINDONESIA.NET - Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya berprestasi baik di luar maupun lingkungan sekolah. Namun di era digital ini, serangan teknologi sudah menjadi racun bagi tumbuh kembang si buah hati.

Tak sedikit kasus membuktikan peranan teknologi dapat merusak prestasi belajar si anak jika tak diawasi dengan bijak oleh orangtua.

Apalagi sejak adanya tren game online yang menjadi hiburan anak-anak. Mereka tak jarang menghabiskan waktu berjam-jam bermain game online hingga mengabaikan belajar. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran bagi orangtua.

Karenanya, para orangtua harus segera bertindak jika tidak ingin buah hatinya terjerembab dalam jeratan efek candu dari game online tersebut.

Seperti dijelaskan dalam artikel ini, berikut sedikitnya ada 10 tips terkait cara mengatasi anak yang lebih suka bermain game online ketimbang belajar.


1. Pahami alasan dibaliknya

Langkah pertama adalah memahami alasan mengapa anak lebih suka bermain game online daripada belajar.

  • Apakah karena game online lebih menarik dan menyenangkan?
  • Apakah karena anak merasa kesulitan belajar?
  • Atau, apakah karena anak ingin melarikan diri dari masalah lain?


2. Buat batasan waktu yang jelas

Tetapkan aturan dan batasan waktu yang jelas untuk bermain game online. Aturan ini harus konsisten dan dipahami oleh anak.

Sehingga tidak terkesan adanya paksaan bagi anak terkait pembatasan waktu bermain dibanding waktu belajar yang harus ia kerjakan.

Buat pola pikir anak menjadi lebih sadar akan pentingnya belajar daripada sekadar bermain belaka. Meski tidak sepenuhnya melarang untuk bermain, hanya saja ada waktunya sendiri untuk melakukannya.


3. Berikan alternatif kegiatan yang menyenangkan

Ajak anak melakukan kegiatan lain yang lebih positif dan bermanfaat, seperti membaca buku, berolahraga, bermain musik, atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Dengan aktif mengikuti sejumlah kegiatan di luar jam belajar, anak akan menemukan zona terbaiknya untuk bermain tanpa harus bergantung pada gadget.


Baca juga: Ini Dampak Negatif Kecanduan Game Online Bagi Anak, Ngeri Banget!


4. Jadilah role model yang baik

Sebagai orangtua, tunjukkan kepada anak bahwa Anda juga memiliki kebiasaan yang seimbang, seperti membaca buku, berolahraga, dan tidak menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar.

Orangtua adalah contoh terdekat bagi gaya hidup dan pola pikir anak. Jangan sampai aturan ketat dari orangtua justru kontradiksi antara ucapan dengan tindakannya.


5. Ciptakan lingkungan belajar yang kondusif

Pastikan anak memiliki tempat belajar yang nyaman, tenang, dan bebas dari gangguan.

Sesekali coba tanyakan kepada anak, suasana seperti apa yang ia inginkan demi mendukung kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan, seasyik saat bermain game online.

Usahakan untuk mewujudkan keinginan anak kendati terkadang banyak hambatan untuk merealisasikannya.


6. Berikan motivasi dan dukungan

Bantu anak menemukan motivasi belajarnya. Berikan pujian dan penghargaan atas usaha dan prestasi belajarnya.

Jangan segan untuk memberinya hadiah, alih-alih sekadar mengalihkan pola pikirnya agar tidak ingat dengan bermain game online.


7. Gunakan teknologi untuk membantu belajar

Banyak aplikasi edukasi dan game edukasi yang dapat membantu anak belajar dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan.

Cara ini bisa dibilang efektif mengajak anak untuk mempelajari sesuatu tanpa harus meninggalkan waktu bermain mereka yang memang sudah menjadi hak anak-anak.


8. Hindari memarahi atau menghukum anak

Marah atau menghukum anak hanya akan membuat mereka semakin enggan belajar. Jadi, sebaiknya lakukan pendampingan tanpa harus melibatkan emosi meski terkadang sikap si anak menguji kesabaran orangtua.

Sebagai orangtua juga harus sadar bahwa eranya berbeda dengan era si anak. Jadilah pendamping yang bersahabat agar ia nyaman dengan kegiatan belajarnya.


9. Berkomunikasi dengan terbuka

Bicarakan dengan anak tentang pentingnya belajar dan bagaimana menyeimbangkannya dengan bermain game online.

Artinya, Anda tidak melarangnya bermain game online selagi anak tidak meninggalkan kewajibannya menuntaskan tugas sekolah dan belajar pada hal-hal terkait pelajaran di dunia pendidikan.


10. Konsultasikan dengan ahli

Jika Anda merasa kesulitan mengatasi masalah ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau ahli pendidikan anak.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, tidak ada solusi satu ukuran yang cocok untuk semua dalam mengatasi masalah ini.

Terpenting adalah orangtua dapat menunjukkan kasih sayang, kesabaran, dan konsistensi dalam membantu anak belajar dan mengembangkan kebiasaan yang positif.

***
Dapatkan berita Republik Indonesia terkini viral 2025, trending terbaru, serta terpopuler hari ini dari media online RepublikIndonesia.net melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter