Isi pesan SMS Blast dari Kominfo terkait sosialisasi bahaya judi online. |
REPUBLIKINDONESIA.NET - Pemerintah Indonesia terus berupaya memerangi maraknya judi online yang meresahkan masyarakat.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui sosialisasi lewat SMS Blast, yang dinilai pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya cukup efektif dan memberikan dampak jangka panjang.
Menurut Alfons, kemudahan akses informasi melalui SMS memungkinkan pesan edukasi judi online ini menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat.
"Itu akan berdampak jangka panjang jika diiringi dengan aktivitas literasi lainnya. Jadi tidak sertamerta akan langsung memberikan hasil," ujarnya di Jakarta.
Ia menambahkan, agar lebih mudah diingat, pesan edukasi ini perlu dikemas secara kreatif. Selain itu, langkah ini harus dibarengi dengan upaya pencegahan lain.
Salah satu saran Alfons adalah dengan menggandeng Google untuk mengurangi peredaran iklan atau aplikasi judi online di platform mereka.
"Kunjungan ke Google juga akan memberikan indikasi kepada Google bahwa pemerintah sangat serius ingin mengatasi masalah judi online ini dan Google juga diharapkan bisa membantu," jelasnya.
Upaya penindakan hukum juga perlu dilakukan, seperti menindak tegas perusahaan judi online. Hal ini, menurut Alfons, dapat dilakukan oleh Satgas Judi Online yang dibentuk pemerintah.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) selaku penanggung jawab bidang pencegahan dalam Satgas Judi Online, telah melancarkan SMS Blast sejak 16 Juni 2024.
Pesan edukasi yang disampaikan berisi peringatan tentang bahaya judi online dan imbauan untuk tidak mencobanya.
Selain SMS Blast, Kemenkominfo juga rutin memutus akses situs-situs judi online. Sejak 17 Juli 2023 hingga 13 Juni 2024, tercatat 2.945.150 konten judi online telah diblokir.
Upaya pemberantasan judi online ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dan melindungi masyarakat dari bahaya perjudian daring.