Mata uang rupiah (Dok. Ist) |
REPUBLIKINDONESIA.NET - Nilai tukar rupiah menunjukkan tren penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), meskipun masih berada di atas level Rp 16.200 per dolar AS.
Pada hari Selasa (23/7), kurs rupiah spot menguat 0,04% menjadi Rp 16.214 per dolar AS.
Hal ini menunjukkan bahwa rupiah mulai pulih dari pelemahan yang terjadi di awal pekan.
Pergerakan rupiah ini sejalan dengan mata uang Asia lainnya, karena penguatan dolar AS mulai mereda.
"Penguatan yen Jepang dan pelemahan dolar menjadi penyokong bagi mata uang Asia," kata Ken Cheung, chief Asian FX strategist Mizuho Bank kepada Bloomberg.
Di kawasan Asia, yen Jepang memimpin penguatan dengan kenaikan sebesar 0,68% terhadap dolar AS. Diikuti oleh baht Thailand yang menguat 0,23%, serta ringgit Malaysia, won Korea, dolar Taiwan, dolar Singapura, dan rupiah Indonesia yang juga menguat terhadap dolar AS.
Di sisi lain, peso Filipina, rupee India, dolar Hong Kong, dan yuan China justru melemah terhadap dolar AS.
Indeks dolar, yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia, menguat ke level 104,34 dari hari sebelumnya 104,31. Indeks dolar ini telah stabil di atas level 104 dalam empat hari perdagangan terakhir.