Dokumentasi pertandingan Grup A Piala AFF U-19 2024 Indonesia vs Kamboja (Dok. Ist) |
REPUBLIKINDONESIA.NET - Pelatih tim nasional U-19 Kamboja, Phea Sopheaktra, mengakui kekalahan telak timnya dalam duel taktik bola mati melawan Indonesia U-19 pada pertandingan kedua Grup A Piala AFF U-19 2024.
Laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Sabtu malam itu berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Indonesia.
Meski awalnya Kamboja berhasil mengimbangi permainan Indonesia dengan pertahanan kompak menggunakan lima pemain belakang, namun masuknya Muhammad Kafiatur di babak kedua membawa perubahan bagi tim tuan rumah.
Dua umpan-umpan strategis dari Kafiatur pada tendangan sudut berbuah gol yang dicetak oleh Kadek Arel (menit ke-71) dan Iqbal Gwijannge (menit ke-86).
Pelatih Indonesia, Indra Sjafri, tampaknya menemukan senjata ampuh di Piala AFF U-19 tahun ini, di mana gol-gol dari bola mati menjadi keunggulan timnya. Sebelumnya, skuad Garuda Muda juga membantai Filipina dengan skor 6-0 lewat kemenangan serupa.
"Kami bermain bagus dengan para pemain, namun untuk bola mati sangat sulit ditandingi, terutama bagi mereka yang kuat secara fisik. Ya untuk taktik bola mati kami juga mencoba melakukan banyak hal, tapi kami kalah berkali-kali," kata Phea pada jumpa pers setelah laga.
"Itu sebabnya kami kalah, tapi saya senang dengan para pemain saya," tambahnya.
Phea mengungkapkan bahwa perubahannya pada formasi pertahanan Kamboja dengan menambah jumlah pemain belakang dilakukan setelah melihat kekuatan Indonesia.
"Kami mencoba menghadapi tim kuat ini, terutama mereka bermain seperti menggunakan sistem untuk menciptakan banyak peluang. Itu sebabnya kami mengubah sistem. Sebelumnya, kami bermain melawan Timor Leste 4-2-3-1, dan sekarang kami bermain 5-4-1 dan kami mencoba memblok umpan silang itu," jelas Phea.
Meski demikian, kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Kamboja di turnamen ini, setelah sebelumnya takluk 2-3 dari Timor Leste U-19.
Meski begitu, Phea tetap bangga dengan penampilan anak asuhnya yang tidak gentar menghadapi lawan yang dianggapnya lebih kuat, meskipun banyak di antara mereka belum berpengalaman dalam pertandingan internasional.
"Saya senang dengan usaha pemain saya, mereka tidak takut, dan berusaha bermain sebaik mungkin hingga 90 menit," tambahnya.