Ilustrasi. Kopi dan teh. |
REPUBLIKINDONESIA.NET - Meningitis tuberkulosis, atau meningitis TB, adalah infeksi serius yang menyerang selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala mengganggu, mulai dari sakit kepala hingga penurunan kesadaran.
"Gejala meningitis TB bisa bervariasi, tergantung pada stadium penyakitnya," jelas Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc., Sp.P(K), seorang ahli paru.
"Pada tahap awal, pasien seringkali mengeluh sakit kepala dan pusing. Namun, jika infeksi sudah menyebar, kesadaran bisa menurun drastis," lanjut dia.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai konsumsi kopi dan teh pada penderita meningitis TB.
"Jika mengonsumsi kopi atau teh menyebabkan ketidaknyamanan seperti pusing, sakit kepala, atau gangguan penglihatan, sebaiknya dihindari sementara waktu. Namun, jika tidak menimbulkan efek samping, tidak ada larangan untuk tetap menikmatinya," ujarnya.
Mengapa demikian?
Dikutip dari pafikabkulonprogo.org, disebutkan bahwa kandungan kafein dalam kopi dan teh dapat merangsang sistem saraf dan meningkatkan tekanan darah.
Pada beberapa individu, terutama saat kondisi tubuh sedang tidak fit, stimulasi ini dapat memperburuk gejala meningitis TB.
"Namun, jika gejala meningitis TB sudah teratasi dengan baik, dan Anda merasa baik-baik saja setelah mengonsumsi kopi atau teh, maka tidak ada masalah untuk melanjutkan kebiasaan tersebut," terang Prof. Erlina.
Setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap makanan dan minuman.
Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan, terutama saat sedang menjalani pengobatan.
Konsumsi kopi dan teh pada penderita meningitis TB tidak secara mutlak dilarang. Namun, perlu diperhatikan efeknya terhadap masing-masing individu.
Jika minuman tersebut menimbulkan ketidaknyamanan, sebaiknya dihindari sementara waktu. Yang terpenting adalah selalu mengutamakan kenyamanan dan kesehatan tubuh.