GfMiGpWoGSO9BUM8BUOlGpC5BA==

Ternyata Panas Ekstrem juga Berdampak pada Kesehatan Mental

Ternyata Panas Ekstrem juga Berdampak pada Kesehatan Mental
Ilustrasi. Panas ekstrem.

REPUBLIKINDONESIA.NET - Gelombang panas yang semakin sering melanda dunia tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental.

Studi menunjukkan bahwa peningkatan suhu secara signifikan dapat memperburuk kondisi psikologis, terutama bagi individu dengan gangguan mental pre-existing.

"Ketika suhu melonjak, kewaspadaan dan produktivitas kita menurun, gejala gangguan mental memburuk, dan kunjungan ke rumah sakit jiwa meningkat," ungkap dr. Andrea Benecke, Presiden of Germany’s Federal Chamber of Psychotherapists (BPtK).

Siapa saja yang paling rentan?

Beberapa kelompok individu lebih rentan terhadap dampak buruk panas ekstrem, antara lain:

Penderita gangguan kecanduan: Ketergantungan pada zat tertentu dapat menghambat tubuh dalam beradaptasi dengan perubahan suhu.

Penderita skizofrenia, demensia, dan depresi: Kondisi mental ini membuat individu lebih sulit mengatur emosi dan perilaku dalam situasi stres, seperti cuaca panas.

Pengguna obat-obatan psikotropika: Obat-obatan seperti neuroleptik, antidepresan, dan antikolinergik dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur suhu.

Mekanisme dampak panas

Suhu yang dianggap berbahaya adalah ketika suhu udara, kelembapan, dan kecepatan angin menciptakan kondisi panas yang ekstrem, melebihi 30 derajat Celsius di siang hari dan tidak turun di bawah 20 derajat Celsius di malam hari.

Panas ekstrem dapat memicu berbagai reaksi buruk, termasuk:

Gangguan tidur: Sulit tidur nyenyak akibat suhu yang terlalu tinggi.

Perubahan suasana hati: Mudah marah, frustrasi, dan cemas.

Peningkatan risiko dehidrasi: Kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.

Hipertermia: Kenaikan suhu tubuh yang berbahaya.

Mengutip laman pafikabmagetan.org, adapun untuk melindungi diri dari dampak buruk panas ekstrem, individu dengan gangguan mental disarankan untuk:

  • Mencari tempat yang sejuk: Berteduh di ruangan ber-AC atau di bawah naungan.
  • Minum banyak air: Jaga tubuh tetap terhidrasi.
  • Hindari aktivitas fisik yang berat: Batasi aktivitas di luar ruangan, terutama saat matahari terik.
  • Konsultasi dengan dokter: Diskusikan tentang penyesuaian dosis obat-obatan jika diperlukan.

Keluarga dan teman memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental individu yang rentan selama cuaca panas.

"Sangat penting untuk melindungi orang dengan gangguan mental dari efek suhu tinggi, karena kondisi mereka sering kali membuat mereka tidak mampu melindungi diri mereka sendiri dengan cukup baik," tegas Eva-Maria Schweitzer-Köhn, Presiden of the Berlin Chamber of Psychotherapists.

Panas ekstrem merupakan ancaman serius bagi kesehatan mental. Dengan memahami dampaknya dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Advertisement
Advertisement
Dapatkan berita Republik Indonesia terkini viral 2024, trending terbaru, serta terpopuler hari ini dari media online RepublikIndonesia.net melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter

close