GfMiGpWoGSO9BUM8BUOlGpC5BA==

Pemerintah DKI Jakarta Intensifkan Sosialisasi PHBS untuk Pencegahan Cacar Air

Pemerintah DKI Jakarta Intensifkan Sosialisasi PHBS untuk Pencegahan Cacar Air
Anak terkena cacar air. (Dok. ANTARA)

JAKARTA, REPUBLIK INDONESIA Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat upaya sosialisasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat, termasuk sekolah dan pemangku kepentingan lainnya, guna meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan munculnya kasus cacar air, seperti yang baru-baru ini terjadi di Tangerang Selatan.

"Sosialisasi kepada 'stakeholder' (pemangku kepentingan) melalui pertemuan virtual kepada fasilitas pelayanan kesehatan dan warga sekolah serta para kader untuk meningkatkan gerakan PHBS," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Menurut Ani, sosialisasi tersebut meliputi imbauan penting, seperti membawa peralatan makan dan mandi pribadi, menerapkan etika batuk, serta penggunaan masker ketika sedang sakit. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mencegah penularan dan meminimalisir dampak dari penyakit.

Pemprov DKI juga mengingatkan masyarakat untuk segera mengakses layanan kesehatan apabila menemukan gejala cacar air pada diri sendiri atau anggota keluarga. Langkah cepat ini penting agar pasien mendapatkan penanganan medis segera dan bisa menjalani isolasi mandiri di rumah guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

Surat Edaran untuk Kewaspadaan Dini

Dalam upaya memperkuat kewaspadaan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Dini terhadap Penyakit Kaki Tangan dan Mulut (Hand Foot and Mouth Disease/HFMD), Cacar Air, dan Gondongan. SE ini ditujukan untuk seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di DKI Jakarta agar siap dalam mendeteksi dan menangani kasus dengan cepat.

Imbauan Pakar Kesehatan

Menanggapi potensi penyebaran cacar air, pakar kesehatan dan mantan Direktur Penyakit Menular WHO untuk Regional Asia Tenggara periode 2018-2020, Prof. Tjandra Yoga Aditama, turut memberikan peringatan kepada orang tua dan pihak sekolah.

"Perlu waspada jika ada satu atau dua atau tiga anak di kelas yang muncul dengan gejala-gejala serupa dan segera mengkoordinasikan dengan puskesmas atau petugas kesehatan yang ada," tegasnya.

Gejala dan Cara Penularan Cacar Air

Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa cacar air ditandai dengan sejumlah gejala seperti demam ringan, sakit kepala, penurunan nafsu makan, nyeri tenggorokan, pegal pada tubuh, dan ruam pada kulit.

Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella, yang dikenal sangat menular. Penularannya bisa melalui udara saat penderita batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan cairan dari luka lepuh.

Upaya Pencegahan dan Penanganan

Untuk mengurangi risiko penyebaran cacar air, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sangat dianjurkan. Selain itu, meningkatkan imunitas tubuh dan melakukan vaksinasi cacar air menjadi langkah penting yang direkomendasikan. Vaksinasi ini dinilai efektif dalam melindungi individu dari serangan virus varicella.

Kasus Cacar Air di Tangerang Selatan

Kasus cacar air sempat mencuri perhatian publik setelah ditemukan 53 siswa SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan terinfeksi pada Oktober lalu. Merespon situasi ini, Kementerian Kesehatan segera menyusun Surat Edaran yang bertujuan memperkuat kewaspadaan terhadap penyakit cacar air dan gondongan. SE tersebut direncanakan akan diterbitkan untuk semua dinas kesehatan provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, serta puskesmas di seluruh Indonesia.

Melalui langkah-langkah proaktif seperti sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mencegah dan meminimalkan penyebaran penyakit menular seperti cacar air.

***
Dapatkan berita Republik Indonesia terkini viral 2025, trending terbaru, serta terpopuler hari ini dari media online RepublikIndonesia.net melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter