Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama calon pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia, Tim Geypens. (Dok. ANTARA) |
REPUBLIK INDONESIA - PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) kembali mengambil langkah strategis dalam upaya memperkuat skuad tim nasional Indonesia. Kali ini, fokus mereka jatuh pada proses naturalisasi pemain keturunan Belanda, Tim Geypens.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PSSI untuk memperkuat timnas, baik di level junior maupun senior, terutama dengan semakin ketatnya persaingan sepak bola internasional. Tim Geypens diperkirakan akan menjadi salah satu pilar penting dalam skuad Garuda, dengan potensi besar untuk membantu Indonesia meraih kesuksesan di ajang internasional.
Tim Henri Victor Geypens lahir di Oldenzaal, Belanda, pada 21 Juni 2005. Meskipun terlahir di Eropa, darah Indonesia mengalir melalui garis keturunan ibunya, menjadikannya calon pemain naturalisasi yang dinanti-nanti oleh pecinta sepak bola tanah air.
Sebagai pemain, Geypens berposisi sebagai bek sayap kiri. Ia dikenal dengan kemampuannya yang seimbang antara bertahan dan membantu serangan. Keahlian ini menjadi alasan utama mengapa kehadirannya sangat dinantikan untuk memperkuat lini belakang Timnas Indonesia.
Dengan postur tubuh 184 cm, Geypens memiliki fisik ideal untuk seorang bek sayap. Ia mampu tampil kokoh dalam pertahanan sekaligus berperan aktif dalam menyerang. Kemampuan tersebut menjadikannya pemain yang sangat berharga bagi Timnas Indonesia, terutama dalam menghadapi kompetisi di level internasional.
Sebagai bagian dari program regenerasi pemain, Geypens diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia U-20, yang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk berbagai ajang internasional, termasuk Piala Asia U-20 2025. Keikutsertaannya di tim muda ini diharapkan bisa memberikan dampak positif dan membantu tim untuk bersaing dengan tim-tim terbaik Asia.
Namun, potensi Geypens tak hanya terbatas pada level U-20. PSSI juga berharap pemain ini bisa segera bergabung dengan Timnas senior dalam waktu dekat, menjadi bagian dari tim yang dipersiapkan untuk kompetisi besar di masa depan. Langkah naturalisasi ini diharapkan tak hanya memberikan kontribusi jangka pendek, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Perjalanan karier sepak bola Geypens dimulai di akademi salah satu klub terbesar di Belanda, FC Twente. Di sana, ia mengasah kemampuan teknis dan fisiknya hingga akhirnya dipromosikan ke tim senior FC Emmen, yang berkompetisi di Keuken Kampioen Divisie, kasta kedua liga sepak bola Belanda. Meskipun berkompetisi di divisi dua, FC Emmen merupakan klub yang memiliki reputasi cukup baik dan sering menjadi tempat bagi pemain muda berbakat untuk berkembang.
Sejauh ini, Geypens sudah mencatatkan 12 penampilan bersama FC Emmen, membuktikan bahwa ia mulai dipercaya sebagai bagian penting dalam skuad utama klub tersebut. Ini menunjukkan bahwa ia semakin matang dan siap untuk mengambil langkah lebih besar, baik di level klub maupun internasional.
Selain sukses di level klub, Geypens juga sudah mulai menunjukkan kualitasnya bersama Timnas Indonesia U-20. Di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri, ia telah mencatatkan empat penampilan dalam sejumlah turnamen uji coba. Penampilannya selama ini mendapat banyak pujian, terutama karena kemampuannya dalam membaca permainan dan menjaga konsistensi di lapangan. Ia juga dianggap sebagai pemain yang memiliki karakter pemimpin, meskipun usianya masih terbilang muda.
Jika terus berkembang dan mendapatkan kesempatan untuk tampil lebih sering, Geypens berpotensi menjadi andalan utama Timnas Indonesia dalam berbagai ajang internasional. Kualitas permainannya yang matang di usia muda menjadikannya prospek jangka panjang yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi sepak bola Indonesia.
Melalui proses naturalisasi ini, PSSI berharap untuk memperkuat skuad timnas Indonesia, tak hanya dalam waktu dekat, tetapi juga dalam jangka panjang. Dengan pemain muda berbakat seperti Geypens, Indonesia dapat terus memperbaiki posisi mereka di dunia sepak bola internasional dan bersaing dengan negara-negara besar di Asia dan dunia.