GfMiGpWoGSO9BUM8BUOlGpC5BA==

Pelatihan CPR Berbasis Aplikasi ARES di FKUI Salemba: Inovasi Teknologi untuk Penanganan Kegawatdaruratan

Pelatihan CPR Berbasis Aplikasi ARES di FKUI Salemba: Inovasi Teknologi untuk Penanganan Kegawatdaruratan
Pelatihan CPR Berbasis Aplikasi ARES di FKUI Salemba.

JAKARTA, REPUBLIK INDONESIA - Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI-RSCM sukses menyelenggarakan pelatihan resusitasi jantung paru (CPR) berbasis aplikasi inovatif ARES (Aplikasi Resusitasi Emergensi) di kampus FKUI Salemba.

Kegiatan ini dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri dari staf keamanan, tim Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L), serta pendukung sarana dan prasarana FKUI.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan peserta dalam menangani situasi darurat medis di lingkungan kerja, sekaligus memperkenalkan aplikasi ARES sebagai alat bantu pelaksanaan CPR yang efektif dan efisien.

Acara ini diketuai oleh dr. Andi Ade, Sp.An-KAP, dan turut dihadiri jajaran dekanat FKUI sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pengembangan teknologi dalam bidang kegawatdaruratan.

Pelatihan terbagi menjadi dua sesi utama: seminar pada pagi hari dan workshop pada siang hari, untuk memberikan keseimbangan antara pemahaman teoretis dan pengalaman praktis.

Materi pelatihan disampaikan oleh para ahli di bidang anestesiologi. Sesi pertama diawali oleh Dr. dr. Jefferson Hidayat, Sp.An-KAKV, yang memberikan materi tentang dasar-dasar Bantuan Hidup Dasar (BHD), termasuk pengenalan kondisi henti napas dan henti jantung serta langkah awal penyelamatan. Sesi ini diikuti oleh dr. Luther Holan, Sp.An, yang memperkenalkan aplikasi ARES sebagai inovasi unggulan dalam mendukung pelaksanaan CPR.

ARES, aplikasi inovatif karya tim FKUI, yang digagas oleh dr. Ade, dr. Luther, dr. Eloisa dan dr. Danang, dirancang untuk mempermudah pelaksanaan CPR dengan fitur-fitur unggulan seperti panduan langkah-langkah resusitasi berbasis waktu nyata, metronom untuk kompresi dada yang sesuai standar, serta referensi visual dan audio.

Aplikasi ini juga menyediakan akses cepat ke algoritma resusitasi terkini yang mengikuti pedoman internasional. Dengan teknologi ini, diharapkan kualitas CPR meningkat sehingga dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dalam situasi darurat.

Aplikasi Resusitasi Emergensi (ARES)
Tampilan Aplikasi Resusitasi Emergensi (ARES).

Pada sesi workshop, peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung teknik CPR dengan menggunakan manekin yang terintegrasi dengan aplikasi ARES. Pendekatan ini memungkinkan peserta untuk mengevaluasi dan memperbaiki teknik mereka berdasarkan indikator yang diberikan oleh aplikasi.

Simulasi ini memberikan pengalaman langsung yang mendekati situasi darurat sebenarnya, sehingga peserta dapat lebih percaya diri dalam menangani kasus henti jantung di lapangan.

Inisiatif ini menunjukkan komitmen FKUI dalam memadukan teknologi dengan pelatihan berkualitas untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih tanggap darurat. Dengan melibatkan staf keamanan dan tim K3L, pelatihan ini juga bertujuan memperkuat kesiapan operasional kampus dalam merespons insiden kegawatdaruratan secara cepat dan efektif.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta tidak hanya menguasai teknik resusitasi jantung paru, tetapi juga mampu menerapkan teknologi ARES untuk meningkatkan kualitas penanganan darurat, baik di lingkungan kerja maupun dalam situasi kemanusiaan yang lebih luas,” ujar dr. Andi Ade.

Dengan suksesnya pelatihan ini, FKUI berharap inovasi seperti ARES dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan teknologi medis berbasis digital yang mendukung penyelamatan nyawa secara lebih efisien dan luas.

***
Dapatkan berita Republik Indonesia terkini viral 2025, trending terbaru, serta terpopuler hari ini dari media online RepublikIndonesia.net melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter