Indonesia Join BRICS, Ini Tujuan Forum dan Alasan Bergabung sebagai Anggota
Forum BRICS di Rusia 2024. (Dok. Ist) |
REPUBLIKINDONESIA.NET - Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh BRICS, forum ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Langkah ini menandai babak baru bagi kerja sama internasional Indonesia, yang bergabung sebagai anggota penuh pertama sejak forum ini membuka peluang perluasan keanggotaan pada pertemuan puncak 2023 di Johannesburg, Afrika Selatan.
Sejarah dan perkembangan BRICS
Awalnya, BRICS adalah akronim yang mewakili Brasil, Rusia, India, dan China, yang dipopulerkan oleh penelitian Goldman Sachs pada 2001.
Penelitian ini menyoroti potensi besar keempat negara ini untuk mengubah dinamika ekonomi global di masa depan, terutama karena pertumbuhan ekonomi mereka yang menjanjikan.
"Sudah saatnya bagi dunia untuk membangun BRIC ekonomi global yang lebih baik," tulis makalah tersebut, dikutip dari World Economic Forum.
Blok ini resmi terbentuk pada 2006, dengan fokus pada koordinasi ekonomi dan politik. Setahun kemudian, Afrika Selatan bergabung, menjadikan akronimnya BRICS.
Sejak itu, forum ini terus berkembang, mengadakan KTT perdana pada 2009 di Yekaterinburg, Rusia.
Proses bergabungnya Indonesia sebagai anggota BRICS
Minat Indonesia untuk bergabung dengan BRICS sudah terlihat sejak 2023. Namun, penerimaan resmi tertunda karena persiapan pemilu 2024.
Setelah Presiden Prabowo Subianto menjabat pada Oktober 2024, keanggotaan Indonesia disahkan melalui konsensus para anggota BRICS.
"Negara-negara BRICS, secara konsensus, menyetujui masuknya Indonesia ke dalam organisasi, sesuai dengan prinsip-prinsip panduan, kriteria, dan prosedur untuk memperluas kerangka keanggotaan yang disepakati di Johannesburg," ungkap Kementerian Luar Negeri Brasil.
Tujuan dan peran BRICS
BRICS dibentuk dengan misi utama untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan global. Menurut penelitian Nova Elia dan Marselina dalam jurnal Unbara, BRICS mendukung negara berkembang dalam berbagai sektor, seperti ekonomi, teknologi, militer, dan diplomasi.
Selain itu, BRICS bertujuan menciptakan sistem ekonomi baru yang mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Pada KTT BRICS 2023, forum ini mendorong penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan internasional untuk meminimalkan dampak fluktuasi dolar terhadap ekonomi global.
Mengapa banyak negara tertarik gabung BRICS?
Ketertarikan negara-negara berkembang terhadap BRICS meningkat karena dianggap sebagai alternatif atas dominasi kekuatan Barat di forum internasional.
Menurut Reuters, sebelum Indonesia bergabung, puluhan negara lain seperti Argentina, Aljazair, dan Republik Demokratik Kongo telah menyatakan minatnya.
Selain itu, pengalaman buruk selama pandemi COVID-19, seperti penimbunan vaksin oleh negara-negara kaya, semakin mendorong negara berkembang untuk mencari forum yang lebih inklusif seperti BRICS.
Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS diharapkan semakin memperkuat kerja sama internasional dan menawarkan alternatif bagi tatanan ekonomi global yang dianggap tidak adil.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam memainkan peran lebih besar di panggung dunia, memperjuangkan kepentingan bersama negara-negara berkembang.