Hal yang Mengurangi Pahala Puasa, Hindari Biar Nggak Sia-sia
![]() |
Hal yang mengurangi pahala puasa salah satunya gibah (Dok. Ist) |
RepublikIndonesia.net - Puasa dalam Islam bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari segala perbuatan yang dapat merusak nilai ibadah. Sehingga Anda wajib memahami beberapa hal yang mengurangi pahala puasa.
Bulan Ramadan adalah momen untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak amal ibadah, dan menjauhi hal-hal yang dilarang.
Hal yang Mengurangi Pahala Puasa
Namun, tanpa disadari, ada beberapa perbuatan yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari agar ibadah puasa tetap bernilai sempurna.
1. Berbohong dan Berkata Dusta
Salah satu perbuatan yang bisa merusak pahala puasa adalah berbohong atau berkata dusta. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan." (HR. Bukhari)
Hadis ini menegaskan bahwa puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala ucapan yang tidak benar.
Berbohong dapat mengurangi keberkahan puasa dan menjauhkan seseorang dari nilai ketakwaan yang seharusnya diperoleh selama Ramadan.
2. Ghibah (Menggunjing) dan Namimah (Mengadu Domba)
Menggunjing atau membicarakan keburukan orang lain, serta mengadu domba, adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 12:
"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya."
Ghibah dan namimah tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga mengurangi pahala ibadah.
Meskipun seseorang tetap menjalankan puasa, perbuatan ini dapat membuat puasanya kehilangan nilai spiritualnya.
3. Marah dan Mengucapkan Kata-Kata Kasar
Marah adalah emosi yang dapat merusak ketenangan hati dan menjauhkan seseorang dari sikap sabar.
Rasulullah SAW menganjurkan agar umatnya menahan amarah, terutama saat berpuasa. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
"Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata kasar dan janganlah marah. Jika seseorang mencaci maki atau mengajaknya bertengkar, maka katakanlah: ‘Aku sedang berpuasa’." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menahan amarah adalah bagian dari latihan kesabaran selama Ramadan. Jika seseorang mudah tersulut emosi dan mengeluarkan kata-kata kasar.
4. Melihat atau Mendengar Hal yang Tidak Bermanfaat
Puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga panca indera dari hal-hal yang bisa menodai ibadah.
Melihat tontonan yang mengandung unsur maksiat atau mendengar gosip yang tidak bermanfaat dapat mengurangi kualitas puasa.
Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan yang positif, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan memperbanyak amal ibadah.
5. Berbuat Dosa dan Maksiat
Perbuatan maksiat seperti berbohong, mencuri, menipu, atau melakukan perbuatan yang dilarang lainnya dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa.
Islam mengajarkan bahwa Ramadan adalah waktu untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan, bukan sekadar menahan lapar dan haus.
Puasa yang benar bukan hanya soal menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga perilaku, ucapan, dan pikiran dari hal-hal yang dilarang.
Berbohong, ghibah, marah, melihat sesuatu yang tidak bermanfaat, dan melakukan maksiat adalah beberapa hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
Oleh karena itu, umat Muslim harus selalu menjaga diri agar ibadah yang dijalankan tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga bernilai tinggi di sisi Allah SWT.