Hukum Puasa Setengah Hari, Bolehkah Orang Dewasa Melakukannya?
![]() |
Hukum puasa setengah hari (Dok. Ist) |
RepublikIndonesia.net - Puasa merupakan salah satu ibadah wajib bagi setiap Muslim yang telah mencapai usia balig dan memiliki akal yang sehat. Namun, beberapa ada yang memutuskan puasa setengah hati.
Dalam Islam, puasa yang sah harus dilaksanakan sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.
Namun, di kalangan anak-anak yang belum mencapai usia balig, puasa setengah hari sering jadi pilihan.
Hukum Puasa Setengah Hari bagi Orang Dewasa
Bagi umat Muslim yang sudah memenuhi syarat wajib puasa, seperti telah balig dan sehat secara fisik maupun mental, puasa harus dilakukan secara penuh dari waktu fajar hingga magrib.
Jika seseorang hanya berpuasa setengah hari dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat, maka puasanya tidak dianggap sah.
Hal ini karena salah satu rukun puasa adalah menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang membatalkan puasa selama rentang waktu yang telah ditentukan dalam syariat Islam.
Jika seseorang berbuka sebelum waktu magrib tanpa alasan syar'i, seperti sakit atau dalam perjalanan jauh (musafir), maka puasanya batal.
Hal ini membuatnya garus diganti di kemudian hari (qadha) jika puasa tersebut adalah puasa wajib, seperti puasa Ramadan.
Oleh karena itu, puasa setengah hari tidak dapat dianggap sebagai ibadah yang sah bagi mereka yang sudah memenuhi kewajiban berpuasa.
Puasa Setengah Hari sebagai Latihan bagi Anak-Anak
Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak yang belum balig tidak diwajibkan untuk berpuasa.
Namun, agar mereka terbiasa menjalankan ibadah ini ketika dewasa nanti, orang tua dapat mulai melatih mereka dengan puasa setengah hari.
Hal ini bertujuan untuk membiasakan mereka menahan lapar dan haus serta memahami makna puasa dalam Islam.
Puasa setengah hari bisa dilakukan dengan cara membiarkan anak berpuasa hingga waktu dzuhur atau ashar sebelum berbuka.
Seiring bertambahnya usia dan kemampuan fisik mereka, durasi puasa dapat ditingkatkan hingga akhirnya mampu menjalankan puasa penuh saat mereka mencapai usia balig.
Meskipun tidak memiliki dasar hukum sebagai ibadah yang sah, puasa setengah hari tetap memiliki nilai pendidikan bagi anak-anak.
Selain melatih ketahanan fisik, mereka juga belajar tentang kesabaran, disiplin, dan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
Dalam Islam, puasa yang sah harus dijalankan sejak terbit fajar hingga matahari terbenam yang ditandai dengan adzan.
Oleh karena itu, bagi orang dewasa, puasa setengah hari tidak dianggap sah dan tidak diperbolehkan tanpa alasan syar'i.
Namun, bagi anak-anak yang belum balig, puasa setengah hari bisa menjadi bagian dari latihan agar mereka terbiasa menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran ketika sudah mencapai usia wajib puasa.
Dengan pendekatan yang baik dan bertahap, anak-anak akan lebih mudah memahami pentingnya puasa dan menjalankannya dengan penuh keikhlasan.