Viral! Sudah Bayar Mahal, Wanita Tulungagung Tersiksa Akibat IPL, Luka Tak Kunjung Sembuh
 |
| Ilustrasi - Luka bakar yang dialami oleh pasien pasca IPL. (Dok. DETIK). |
REPUBLIKINDONESIA.NET - Teknologi Intense Pulse Light (IPL) semakin populer sebagai metode menghilangkan bulu, terutama di area ketiak dan kaki. Dengan pancaran cahaya berintensitas tinggi, IPL tidak hanya menghambat pertumbuhan rambut tetapi juga dipercaya membantu peremajaan kulit. Namun, seperti prosedur kecantikan lainnya, IPL juga memiliki risiko efek samping meskipun jarang terjadi.
Salah satu pengalaman kurang menyenangkan dialami oleh Irene Septaria (31), seorang wanita asal Tulungagung, Jawa Timur. Ia membagikan kisahnya di Threads setelah mengalami iritasi parah dan luka yang menyerupai luka bakar di hampir seluruh bagian kakinya setelah menjalani perawatan IPL.
"Baru pertama nyobain IPL hair removal, malah jadi kayak gini. Padahal sudah milih di klinik yang konon cabangnya di beberapa kota, beneran deh kalau mau hair removal jangan nyoba-nyoba," ungkap Irene pada Jumat (7/2/2025).
Ia menambahkan bahwa perawatan tersebut dilakukan di sebuah klinik yang baru membuka cabang di kotanya. "Itu ceritanya nyobain di klinik yang baru buka cabang, sumpah rasanya gatal parah dan perih," tambahnya.
Setelah tiga hari, Irene mulai merasakan efek samping yang serius dan segera menghubungi pihak klinik untuk meminta solusi. Namun, pihak klinik hanya menyarankan agar ia menunggu hingga luka pulih dengan sendirinya.
"Dan setelah berbulan-bulan ternyata masih ada lah dikit bekasnya, nggak mau lagi sih ke klinik itu," tuturnya.
Unggahan Irene mendapat banyak respons dari warganet, termasuk mereka yang mengalami kejadian serupa.
"Ini sama kaya aku dan kliniknya bilang itu karena aku garuk, padahal itu mereka pakai intensitas yang ketinggian, bener-bener sakit panas gatal right after treatment, bekasnya sampe sekarang masih ada," komentar seorang netizen.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa IPL hair removal bisa memicu berbagai efek samping tergantung pada jenis kulit dan cara penanganan. Efek samping yang umum terjadi antara lain:
Iritasi kulit – menyebabkan kemerahan, bengkak, dan rasa tidak nyaman yang biasanya mereda dalam beberapa jam.
Perubahan pigmen – kulit di area perawatan bisa menjadi lebih gelap atau lebih terang.
Efek lainnya – termasuk nyeri, luka lepuh, infeksi bakteri, pembengkakan, memar, jaringan parut, hingga gatal.
Sebagian besar efek samping bersifat sementara dan dapat mereda dengan perawatan mandiri di rumah. Namun, jika keluhan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
